Menurut Choirul Anam, ada sedikit perbedaan pada event ini jika dibandingkan dengan penyelenggaraanya tahun lalu. Tahun lalu school Contest digelar selama lima hari berturut-turut, sedangkan untuk tahun ini hanya berlangsung selama tiga hari. “Hal ini sekadar untuk efisiensi. Dikarenakan kami tidak mau contest ini banyak menyita waktu para pelajar untuk sekolah. Jadi, kami lebih mempersingkatnya” ujar Choirul Anam. Namun, dibalik semua itu acara yang digelar di Grand Ballroom Kediri Mall ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. “Ada peningkatan sekitar 20%, peningkatan berasal dari bertambahnya peserta madding dan adanya contest dance yang baru digelar tahun ini.” Jelasnya.
Sebagai seorang ketua panitia, tentu waktu yang ia gunakan banyak tersita di tempat kerja. Banyak suka duka yang ia rasakan selama menjadi ketua panitia. “Kalau senangnya disini saya setiap hari senang. Untuk dukanya mungkin hanya masalah tempat. Soalnya para peserta biasanya membuang sampah sembarangan. Jadi tempatnya kotor, nanti dikirannya panitiannya gak becus”, papar pria yang bekerja sebagai staff offprint di Radar Kediri.
0 komentar:
Posting Komentar